Jakarta - Di Jepang, April 1989, Perdana Menteri Noboru Takeshita terpaksa mengundurkan diri karena korupsi yang dilakukan oleh anggota partainya, Liberal Democratic Party. Masih di Jepang, pada bulan Mei 2007, Menteri pertanian, kehutanan, dan perikanan Toshikatsi Matsuoka bahkan sampai bunuh diri karena tak tahan menanggung malu karena kebijakan koruptifnya mulai dipertanyakan publik.
Di Tanzania, Februari 2008, Perdana Menteri Edward Lowassa mengundurkan diri karena kasus korupsi yang dilakukan oleh kantornya mulai diselidiki. Dalam pernyataan pengunduran dirinya di parlemen, ia menyatakan tidak bersalah dan belum diberi kesempatan untuk menjelaskan posisinya, namun mengundurkan diri dipandang sebagai jalan keluar yang terbaik.
Baru-baru ini, 31 Juli 2009, Walikota Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat, mengundurkan diri dari jabatannya meski ia tak mengaku bersalah. Dikatakannya dalam suratnya yang terbuka untuk umum: “Saya berharap saya bisa tetap memegang jabatan saya dan melaksanakan tugas-tugas saya sampai saya berkesempatan menyelesaikan persoalan hukum atas diri saya di pengadilan. Namun sayangnya, ternyata kontroversi seputar persangkaan korupsi saya telah membuat saya tak bisa lagi fokus menjalankan tugas dan menjadi halangan bagi saya untuk bekerja bagi pemerintah Hoboken.” Ia menambahkan permintaan maaf kepada seluruh warga Hoboken atas gangguan dan kekecewaan yang telah ditimbulkannnya.
Bagaimana dengan di Indonesia? Kita lewatkan soal bunuh diri karena dalam “budaya” dan norma agama yang ada di Indonesia bunuh diri tidak pernah menjadi solusi yang baik. Namun bagaimana dengan rasa malu yang menyebabkan pengunduran diri pejabat publik? Ini belum pernah terjadi.
Tapi kisah-kisah di atas menjadi relevan karena rekaman KPK atas Anggodo Widjojo di Mahkamah Konstitusi, Selasa (3/11) kemarin. Sebuah rekaman yang seharusnya menjadi tamparan bagi petinggi hukum negeri ini.
Sedikitnya dua petinggi Kejaksaan Agung, 1 pejabat tinggi Kepolisian dan seorang penyidik Kepolisian, serta seorang anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban disebut dengan jelas dalam rekaman tersebut. Bahkan, nama RI-1 pun disebut-sebut.
Bivitri Susanti adalah peneliti di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) dan Kandidat PhD di University of Washington School of Law, Seattle
Sumber : http://www.detiknews.com
Rabu, 04 November 2009
Menunggu Rasa Malu Para Petinggi Hukum
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 11.48 0 komentar
Label: Kolom
Jumat, 16 Oktober 2009
Menentukan Arah Kiblat dengan Ilmu Surveying
Artikel "Kenapa Kiblat bisa melenceng" di suatu majalah dan artikel mengenai arah Kiblat yang tidak sesuai serta artikel "Mari luruskan arah kiblat sore ini" di harian umum "Pikiran Rakyat", pada intinya isi artikel tersebut mengenai tidak sesuainya arah ke Kiblat dan cara-cara yang dilakukan dalam membuat arah ke Kiblat.
Apa yang dimaksud dengan ilmu surveying? Ilmu surveying merupakan dasar dari ilmu teknik geodesi dan geomatika. Secara tradisional surveying didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan pengukuran dan pemetaan posisi relatif di atas atau di bawah permukaan tanah (bumi), termasuk membangun posisi titik - titik untuk memberikan gambaran permukaan tanah (bumi).
Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, kegiatan surveying merupakan kegiatan pengumpulan data yang menggunakan alat ukur (dalam sistem optik, elektro magnetik, laser, satelit). Termasuk juga pengolahan dan penyimpanan data menggunakan alat komputer yang hasilnya dapat dipakai bersama, disajikan dalam bentuk peta baik berupa gambar pada lembaran kertas maupun dalam format digital.
Dalam ilmu surveying, dikenal beberapa arah utara yaitu arah utara magnetik (magnetic north), utara geografik (geographical north) atau utara geodetik (geodetic north) dan utara grid (grid north) atau utara peta.
Bagaimana dengan arah Kiblat? Apakah arah Kiblat mengacu pada utara geodetik atau utara magnetik? Islamic Finder menyatakan bahwa arah Kiblat yang dipakai adalah arah Kiblat yang mengacu pada arah utara geodetik/geografik atau utara sebenarnya (true north). Akan tetapi, pada kenyataannya ada yang melakukan pengecekan, bahkan menentukan arah Kiblat suatu mesjid memakai alat kompas (jarum magnetik) yang disebut "Holy Kaaba Direction Finder".
Alat kompas atau jarum magnetik merupakan arah garis aliran magnetik yang mengindikasikan arah utara dan arah selatan magnetik. Sedangkan arah utara magnetik bervariasi dari kota ke kota lain dan variasinya sesuai dengan waktu. Selain itu, utara magnetik tidak dapat dipakai untuk menetapkan (fix) arah Kiblat mesjid, karena kutub magnetik bumi tidak sama dengan kutub geografi bumi atau kutub utara magnetik bumi tidak berimpit dengan kutub utara sebenarnya.
Akibat dari rotasi bumi yang menciptakan medan magnetik bumi, membuat utara magnetik cenderung menyimpang dan dapat berubah setiap waktu. Menurut Geologic Survey of Canada, hasil ploting posisi utara magnetik di Kanada bagian utara dengan menggunakan data discovery tahun 1831 sampai tahun 2001, posisi utara magnetik bergerak sejauh 1.100 km, artinya bergerak setiap tahunnya rata-rata sekitar 3 mil. Pergerakan terbesar yang terjadi dalam 35 tahun terakhir ini, sekitar 24 mil setiap tahunnya, dan posisi utara magnetik pada tahun 2050 diprediksikan akan mendekati Siberia Rusia, tetapi pada tahun 2005 bergeraknya hanya sekitar 500 mil dari kutub utara sebenarnya.
Arah yang dituju dikurangi dengan nilai deklinasi merupakan arah yang dituju pada kompas. Jika hitungan ini membingungkan karena nilai deklinasi magnetik ada yang bertanda negatif, dapat dipakai alat kompas yang menunjukan arah utara sebenarnya yaitu jenis kompas yang ada deklinasinya disebut compasses with adjustable declination (http://www.thecompasstore.com/comwitaddec.html).
Saat ini, nilai deklinasi magnetik dapat diperoleh dengan mudah, dan telah tersedia software pada situs (http://www.ngdc.noaa.gov-NOAA`s Geophysycal Data Center - Geomagnetic Data). Dengan memasukan data koordinat posisi titik atau tempat yang akan dihitung deklinasi magnetiknya dan tanggal yang diinginkan pada tahun di antara (1900 - 2010), kemudian "klik" compute declination, maka diperoleh nilai deklinasi magnetik dan nilai serta arah perubahan per tahun. Sebagai contoh, posisi titik yang mempunyai koordinat geodetik ( - 6,8932º ; 107,6104 E) atau (6,893 LS; 107,6104 BT), diperoleh nilai estimasi deklinasi magnetik pada tanggal 22 April 2009, sebesar 0º 52" T, dan berubah 0º 0" ke arah Timur per tahun. Selain itu, software tersebut dapat menampilkan peta lokasi dengan arah utara magnetik (Magnetic North = MN).
Software Qibla Locator (http://www.qiblalocator.com/), selain menghitung arah ke Kiblat, dapat pula menghitung deklinasi magnetik posisi titik dan jarak dari posisi titik ke Kabah.
Untuk menghitung arah ke Kiblat dengan acuan arah utara sebenarnya dari suatu posisi titik atau tempat yang akan dibuat arahnya, diperlukan data koordinat posisi titik tempat untuk membuat arah Kiblat dan data koordinat posisi titik Kabah. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, melalui media internet dapat diperoleh nilai koordinat posisi titik Kabah dan koordinat posisi titik dimana akan dibuat arah Kiblatnya dari peta yang ditampilkan pada situs Google Maps (http://maps.google.com/maps). Contohnya, dengan menggunakan peta tersebut, diperoleh koordinat posisi titik Kabah (21º 25` 20",93 North; 39º 49` 34",09 East) atau (21º 25` 20",93 LS; 39º 49` 34",09 BT) dan posisi titik atau tempat yang akan dibuat arah kiblatnya misalkan posisi titik A yang mempunyai koordinatnya (6,8932º LS; 107,6104 BT). Dengan menggunakan Qibla Locator , sangat mudah menghitung arah Kiblat dari posisi titik dimana saja di dunia. Caranya dengan melakukan enter lokasi jalan, kode pos dan kota maka diperoleh arah ke Kiblat di tepi kanan gambar tercantum besarnya arah ke kiblat 295º,16 North dan jaraknya 8038 km dari posisi titik your location (6,8932º LS; 107,6104 BT).
Sekarang bagaimana caranya menentukan posisi titik (your location) dengan tepat di lapangan (permukaan bumi) yang mempunyai koordinat sebesar (6,8932º LS; 107,6104 BT)? dan bagaimana caranya menentukan posisi titik lain dari posisi titik your location, sehingga arah dari your location ke titik lain tersebut adalah arah ke Kiblat? atau bagaimana caranya membuat arah Kiblat sebesar 295º,16 North dari arah utara sebenarnya di posisi titik your location di permukaan bumi?
Metode penentuan posisi titik-titik di lapangan, dapat dilakukan dengan survey GPS (Global Positioning System) dengan metode statik, menggunakan alat receiver GPS dengan bantuan satelit, atau survey penentuan posisi titik-titik dengan metode polygon yang menggunakan alat ukur sudut Theodolit dan alat ukur jarak Electronic Distance Measurement (EDM), atau menggunakan alat Electronic Total Station (ETS) yang dapat mengukur sudut dan jarak.
Berdasarkan ilmu pengetahuan surveying, jika dalam menentukan arah Kiblat dari suatu posisi titik di Bandung, terjadi kesalahan dalam setting sudut sebesar 1º (satu derajat), maka posisi Kabah yang di tuju akan menyimpang sekitar 140 km. Mengapa demikian? Hal ini terjadi, karena jarak dari posisi titik di Bandung ke Kabah sekitar 8.038 km (Qibla Locator). Dengan menggunakan rumus tangent pada suatu segitiga dimana k adalah sisi dihadapan sudut, maka tg ½ º = k/8038, sehingga diperoleh penyimpangan k ? tg ½ º .8038 ? 70 km. Artinya, akibat ada kesalahan sebesar 1º pada saat melakukan setting arah/sudut ke posisi titik Kabah, maka posisi titik Kabah akan menyimpang sekitar 70 km ke arah kiri dan 70 km ke arah kanan, seperti pada Gambar 1.
Penentuan arah Kiblat dari posisi titik-titik mesjid di Indonesia mempunyai jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar 8.000 km. Semakin jauh titik yang di tuju, akan semakin besar kesalahan posisi titik tujuan jika membuat arahnya salah.***
Dr. Ir. S. Hendriatiningsih, MS, Ketua Kelompok Keilmuan (KK) Surveying & Kadaster Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung.
Sumber : http://newspaper.pikiran-rakyat.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 07.54 0 komentar
Label: Pengetahuan
Rabu, 30 September 2009
Beratnya (Dituduh) Membuat Senjata Nuklir
Melihat pengalaman Iran sekarang ini, dalam kaitan dengan program nuklirnya, orang bisa geleng-geleng kepala, sambil bergumam, ”Alangkah repotnya punya program nuklir.” Menulis ”alangkah repotnya punya program senjata nuklir” tentu lebih spesifik, tetapi Iran bisa membantahnya. Selama ini Iran memang bersikukuh bahwa program nuklirnya adalah untuk maksud damai—jadi untuk menghasilkan tenaga listrik. Namun, Barat, khususnya AS, juga bersikukuh bahwa program tersebut ditujukan untuk pembuatan senjata.
Secara fisik, program pengembangan senjata nuklir secara garis besar bisa dipilah menjadi dua komponen besar. Yang pertama adalah untuk menghasilkan bahan bom dan yang kedua adalah untuk menyiapkan wahana pelontaran. Untuk yang terakhir ini Iran juga telah memperlihatkan pencapaian.
Seperti kita baca beritanya, Minggu (27/9) malam dan Senin lalu, Iran menguji rudal dengan jangkauan paling jauh yang dimilikinya. Rudal Shahab-3 dan Sejil-2 seperti diklaim oleh pejabat Iran bisa menghantam Israel, bagian-bagian Eropa, dan pangkalan-pangkalan AS di Teluk.
Menurut catatan, rudal Shahab-3 punya jangkauan 1.250-2.000 kilometer (IHT, 29/9). Sementara bagian barat Iran berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Tel Aviv.
Menurut Press TV, saluran TV Iran berbahasa Inggris, kedua rudal itu dengan akurat mengenai sasaran yang ditetapkan. Berarti di bidang wahana pelontaran, seandainya benar-benar ingin mengembangkan senjata jarak jauh, Iran telah menguasai teknologinya.
Dewasa ini, wahana pelontaran merupakan komponen fundamental dalam sistem persenjataan nuklir. Buat apa bisa membuat bom nuklir kalau tak punya sarana pelontarnya? Memang ada alternatif untuk melontarkan senjata nuklir ke sasaran, yaitu dengan menggunakan pesawat pengebom. Namun, ini bagi Iran akan lebih sulit karena tak punya pengebom yang berkemampuan khusus untuk mengangkut dan melontarkan bom nuklir, sebagaimana pengebom B-1B atau B-2 di arsenal AS atau Tu-160 Blackjack milik Rusia.
Rudal, meski juga rawan oleh serangan lawan, dianggap masih lebih aman. Namun, pengembangannya juga amat sulit. Karena itu, para insinyur Iran harus menguasai teknologi rudal balistik, yang antara lain meliputi propulsi atau mesin roket dan sistem pengarah.
Kini negara yang ingin mengembangkan kemampuan peroketan yang teknologinya bersifat ganda—bisa untuk sipil maupun militer—juga terganjal oleh aturan pelarangan yang ditegakkan oleh negara-negara Barat mulai tahun 1987, yang dikenal sebagai Rezim Pengawasan Teknologi Rudal (Missile Technology Control Regime). Pengembangan teknologi peroketan dibatasi untuk yang berjangkauan hampir 300 kilometer.
Komponen senjata nuklir yang tidak kalah krusial tentu saja adalah hulu ledak atau bom nuklirnya sendiri.
Iran disebut telah membuat fasilitas pengayaan nuklir di Natanz. Seperti diketahui, uranium yang ada di alam tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar bom karena tidak memiliki sifat radioaktif. Agar bisa sangat radioaktif, ia harus ”direkayasa” dengan fasilitas dan mesin khusus seperti sentrifuga.
Barat menuduh, aktivitas nuklir Iran untuk menghasilkan uranium ”murni”, yang memadai untuk digunakan sebagai bahan bakar bom. Di sini, persentase Uranium-235 yang radioaktif sudah 9 persen atau lebih. Dalam jumlah tertentu, yang dalam ilmu fisika nuklir disebut sebagai ”massa kritis”, pada bahan ini akan bisa berlangsung reaksi berantai nuklir. Pada pembangkit listrik nuklir, reaksi berantai dikendalikan sehingga panas yang diperoleh secukupnya saja untuk menghasilkan uap, yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Pada bom nuklir, reaksi berantai dibiarkan berlangsung tanpa kendali, menghasilkan energi yang luar biasa besar.
Mendesain bom yang bisa dipasang di pucuk rudal—yang sering disebut sebagai hulu ledak—bukan persoalan mudah. Kini, perdebatan berlangsung seru antara intelijen Amerika, Israel, dan Jerman menyangkut kemampuan Iran merancang hulu ledak (”Nuclear Debate Brews: Is Iran Designing Warheads”, NYT, 28/9).
Menurut AS, Iran sudah menghentikan perancangan hulu ledak tahun 2003 walaupun negara ini kemudian menginginkan bom nuklir. Sementara Israel, dan lebih-lebih Jerman, menilai Iran terus bekerja untuk merancang hulu ledak. AS mendasarkan temuan intelijen setelah menerobos jaringan komputer Iran dan mendapat akses ke komunikasi internal pemerintah negara itu.
Temuan intelijen berbeda-beda meski pada umumnya sarana yang dipakai sama, yakni kombinasi citra satelit, mata-mata manusia, dan penyadapan elektronik.
Setelah tidak menemukan bukti mengenai pengembangan senjata pemusnah massal di Irak (yang dijadikan sebagai alasan untuk menyerbu negara ini tahun 2003), AS kini sedang meningkatkan tekanan terhadap Iran dan juga Korea Utara untuk menyudahi program nuklir keduanya.
Kini Korut telah membuktikan kepada dunia, ia bisa membuat bom nuklir dan punya kemampuan di bidang pelontaran, seperti diperlihatkan oleh rudal jarak jauh Taepodong-2. Iran kini juga sudah punya rudal Shahab-3, tetapi belum bisa memperlihatkan kemampuan uji nuklir.
AS, yang penuh keyakinan bahwa Iran memang sedang mengembangkan senjata nuklir, tampaknya akan menggunakan berbagai cara untuk menjepit negara itu agar menghentikan program nuklirnya.
Iran sendiri, meski bersikukuh mengklaim programnya untuk tujuan damai, sebenarnya punya alasan hakiki untuk mengembangkan senjata nuklir karena kuasa utama di Timur Tengah yang potensial menjadi lawannya, yakni Israel, diyakini punya 200 bom nuklir dan pelontarnya, yakni Jericho-2 (dan 3).
Israel yang mengembangkan senjata nuklir diam-diam tak pernah disebut melanggar hukum internasional. Sementara Iran dan Korut yang bisa dikatakan mengikuti jejak Israel harus berurusan dengan polisi dunia. Itu sebabnya kita beri judul kolom ini ”Beratnya Membuat Senjata Nuklir”.
Sumber : www.kompas.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 11.39 0 komentar
Label: Berita
Minggu, 30 Agustus 2009
ARSITEKTUR IMAH SUNDA
Upama urang miang ka Bali, Toraja, Minangkabau, Batak atawa Irian, kalawan gampang urang bisa ningal imah atawa wangunan anu has daerahna. Malah hal ieu jadi ciri mandiri (trade mark) pikeun daerahna masing-masing. Bangsa asing nu datang ka Indonesia, kacida katajina ku rupa-rupana arsitektur imah nu aya di Indonesia.
Naha ari Tatar Sunda mibanda arsitektur imah?
Tangtu aya jeung miboga wangun imah anu ngabogaan ciri khas Tatar Sunda, saupamana wae ti mimiti imah anu pangsaderhanana tepi ka anu cukup rumit nyieunna. Conto wangunan moderen anu dasar arsitekturna ngagunakeun arsitektur Sunda pangpangna wangun suhunanana, di antarana suhunan Kampus ITB jeun sabagian suhunan Gedong Sate. Wangunan Pendopo Kabupaten Bandung jeung sababaraha Wangunan Pendopo anu aya di Tatar Sunda mah ilaharna ngagunakeun suhunan anu ngajadi ciri Wangunan Arsitektur Imah Sunda.
SAWATARA TEMPAT ANU MASIH KENEH AYA IMAH ARSITEKTUR SUNDA
Upama dipapay leuwih jauh conto arsitektur nu asli Sunda tur dina wangunan nu masih keneh saderhana, nya eta wangunan imah di:
- Baduy (Banten Kidul)
- Kampung Naga (Tasikmalaya)
- Kampung Pulo (Garut)
- Kampung Genereh (Sumedang)
- Kampung Palasah (Majalengka)
- Kampung Gabus (Cirebon)
Di Baduy, Kampung Naga jeung Kampung Pulo, beunang disebutkeun wangunan imah-imahna masih keneh asli tradisional. Tapi di Kampung Genereh, Palasah jeung Gabus mah, ngan kari hiji-dua bae, kitu oge kaayanana geus loba anu ruksakna.
CIRI-CIRI JEUNG FUNGSI ARSITEKTUR IMAH SUNDA TRADISIONAL
Nurutkeun panalungtikan tim ahli anu dijejeran ku Prof. Dr. Kusnaka Adimiharja, Spk, gawe bareng jeung Kanwil Pariwisata Propinsi Jawa Barat, ciri-ciri jeung fungsi imah Sunda teh bisa disawang tina:
- Aspek Sosial Budaya jeung Arsitektur
- Ciri Wangunan anu Has
Kateranganana upama dipedar leuwih jelas mah kieu:
Aspek Sosial Budaya jeung Arsitektur
Keur urang Sunda, imah teh lain ngan ukur pikeun tempat cicing, atawa tempat istirahat wungkul, tapi oge boga harti anu leuwih lega, nyakup sosial, ekonomis jeung jadi puseur atikan budaya kaasup pendidikan moral, sarta dianggap suci (sakral). Nya di jero imah pisan tumuwuhna hubungan sosial (sosialisasi) anggota kulawarga. Di imah pisan tempat migawe hal-hal nu sipatna ekonomis (home industri). Di imah pisan hal-hal nu tumali jeung atikan kabudayaan ku indung-bapa diajarkeunana ka anak-anakna. Kitu deui imah teh dianggap suci (sakral), disaruakeun jeung alam mikro (bumi sok disebut imah), nu dianggap miniaturna tina makro (dunya = anu oge disebut bumi). Jadi bumi (imah) teh dianggap sarua jeung bumi (dunya).
Eta sababna upama hiji imah dipake hal-hal nu teu hade atawa dipake hal-hal anu kotor, bakal dianggap ngaruksak kasakralan imah, imahna jadi “sial”. Ceuk urang Sunda mah imah teh mangrupa tempat anu suci nu kudu dijaga kasucianana.
Ciri Wangunan anu Has
Ciri has imah Sunda nyaeta panggung (aya kolongna). Bedana jeung imah panggung seler bangsa sejen (Batak, Dayak, Minangkabau), nyaeta luhurna kolong imah Sunda mah henteu pati luhur (40-60cm), siga kolong imah urang Jepang. Upama aya imah di Tatar Sunda anu lain panggung, tapi ngupuk saperti di daerah Tatar Kaler eta mah pangaruh Budaya Jawa. Hateupna (suhunan) imah di Tatar Sunda rupa-rupa aya Julang Ngapak, Jogo Anjing, Heuay Badak, Jure Limasan jeung Leang-Leang. Di antara nu disebutan bieu anu has Sunda mah nyaeta nu disebut suhunan Julang Ngapak (Sulah Nyanda, Julang Wirangga), ari nu sejenna mah kapangaruhan ku kabudayaan batur (suhunan Leang-Leang kapangaruhan ku Arsitektur Cina, Limasan pangaruh Jawa).
Ciri sejenna nya eta ayana capit hurang (cagak gunting), nyaeta babagian tungtung hateup (suhunan) anu dirupakeun cagak atawa bisa oge saperti tanduk munding, malah aya anu dibuleudkeun (lingkaran), biasana tina kai, atawa awi anu dibulen ku injuk. Gunana cagak gunting diantarana pikeun nyegah cai hujan bocor ka jero imah, jadi saperti fungsina talang. Jaba ti eta cagak gunting teh dianggap oge ngandung tanaga gaib pikeun nyegah pangaruh negatip.
Ari wangun (bentuk) imah, biasana pasagi panjang. Latena make palupuh awi, bilikna tina awi dianyam atawa ku sasag. Rangkay imah dijieunna tina kai. Make tatapakan tina batu. Rohangan imah dibagi nurutkeun babagian anu husus. Nyaeta bagian hareup tepas (emper) pikeun ngumpulna semah lalaki. Enggon (kamar sare) jeung bagean dapur (hawu jeung padaringan gudang tempat neundeun beas = pabeasan), bagean tukang ieu mah pikeun awewe. Pangpangna padaringan (goah, pabeasan) kacida dilarangna lalaki asup ka daerah eta.
PANUTUP
Konsep Arsitektur imah Sunda nu mibanda konsep dasar nu filosofis, kacida hadena upama bisa ditransformasikeun kana arsitektur imah nu moderen, nu luyu jeung kapribadian bangsa. Tangtu bae kudu diluyukeun jeung kamajuan teknologi bari henteu lesot tina pandangan hirup jeung filsafah kabudayaan Sunda. Saenyana henteu ngan dina arsitektur bae ayana falsafah Sunda teh tapi oge dina aspek-aspek budaya sejenna, upamana bae dina seni Cianjuran, Tari, Penca, Tata Boga (kadaharan), Tata Busana, jeung dina rupa rupa seni budaya sejenna. Urang sarerea, pangpangna para nonoman kudu leukeun neangan pribadi falsafah karuhun urang, sangkan bisa katransformasikeun dina kahirupan moderen. Muga bae pareng kawujudkeun.
Sumber : http://www.sundanet.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 11.48 0 komentar
Label: Seni dan Budaya
Sabtu, 22 Agustus 2009
LALAB DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUNDA
Dalam budaya dan kehidupan masyarakat Sunda, lalab sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan sejak dahulu. Kalau dahulu lalab memiliki arti tersendiri dalam kehidupan tradisi di pedesaan, sekarang sudah merupakan bagian dari lingkungan kehidupan modern masyarakat kota. Lalab yang terdiri dari daun, pucuk, buah muda atau biji tanaman segar, sudah merupakan bagian dari program WHO “back to nature” atau makanan kaya serat, mineral dan vitamin untuk kesehatan dan kebugaran.
Lalab atau sayuran merupakan makanan berserat. Karenanya memakan lalab dan sayuran mentah akan banyak manfaatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh serta kehalusan dan keindahan kulit, terutama untuk kulit muka wanita. Kalau masyarakat Barat (khususnya Eropa dan Amerika) bangga terhadap makanan segar asal tanaman yang disebut salads, maka masyarakat Indonesia juga bangga dengan “lalab” khususnya bagi kalangan masyarakat Sunda.
Obat peningkat “gairah”, tidak selamanya harus berasal dari obat hasil pabrikan yang mengandung banyak unsur kimia. Dalam hal ini kalau terus menerus dikonsumsi akan mempunyai efek samping. Obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan alami seperti tanaman khususnya bagian dari tertentu yang berkhasiat sebagai obat dapat meningkatkan gairah.
Lalab “Tempo Doeloe”
Dari catatan lama tentang adat, kebiasaan dan tradisi orang Sunda, yang disebut lalab “tempo doeloe” umumnya berbentuk daun muda atau pucuk tanaman dari tumbuh-tumbuhan liar, baik yang ditemukan di hutan, sawah, kebun serta tempat-tempat lainnya. Jenis-jenis dari tanaman lalab tempo doeloe yang sekarang masih ada bahkan masih bisa dibeli atau didapatkan, serta jenis tanaman yang hanya tinggal kenangan merupakan masalah yang belum banyak dibicarakan. Misalnya saja antanan, gelang, gewor, godobos, jotang, jonge, sintrong dan senggang, saat ini masih bisa didapatkan di pedesaan. Walau dalam keadaan sudah langka, lalab tempo doeloe seperti bunut, jambu mede, jambu bol, koang, kosambi, kemang, kihapit, lampeni, mareme, putat dan sebagainya, kadang-kadang masih bisa ditemukan juga.
Lalab di Tempat Kondangan
Kehadiran lalab - sambal pada acara kondangan di Jawa Barat, sudah merupakan hal yang umum dan biasa. Misalnya untuk mengurangi peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang diakibatkan makanan berlemak, dengan memakan lalab akan banyak menolong dalam menurunkan kadar lemak dalam darah. Tercatat lebih dari 10 jenis lalab yang umumnya ditemukan pada acara kondangan seperti kubis, buncis, ketimun, labu muda, paria, kacang panjang, imba (kedondong cina), daun ketela, terung, tespong dan surawung.
Lalab di Rumah Makan Sunda
Keberadaan rumah makan ke-Sunda-an ternyata bukan hanya di daerah Jawa Barat saja, tetapi sudah merambah ke daerah di luar Jawa Barat. Lalab sambal merupakan daya tarik yang khas pada rumah makan Sunda disamping pepes ikan, cobek ikan, ikan bakar dan sebagainya. Rasanya makanan kurang nikmat kalau didalam menunya tidak terhidang lalab dengan sambalnya. Beberapa jenis lalab yang sudah biasa dihidangkan adalah daun ketela pohon, jaat, jengkol, leunca, petai, seladah air, serawung, terung dan tespong.
Lalab dan Penyakit Masa Kini
Tanaman sejak pucuk, daun, bunga, buah, batang dan umbi mengandung zat gizi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Beberapa lalab yang berkhasiat untuk pencegahan dan penyakit adalah sebagai berikut:
- Kencing manis/diabetes mellitus: bisa diobati dengan 3 jenis makanan/lalab, yaitu koneng gede, temulawak, jengkol dan petai.
- Penyakit Maag: bisa diobati dengan kunyit (kunir atau koneng), caranya adalah dengan memarut kunyit, tambahkan air matang, disaring tambahkan sebutir kuning telur, dan diminum setiap hari setelah sarapan pagi.
- Obat lemah syahwat dan awet muda: Dengan mencampur 5 buah kembang sirih kering ditambah sedikit merica dan ragi kue, digerus hingga hancur menjadi tepung.
- Obat peningkat “gairah”: Kalau rutin memakan biji wijen, biji waluh/labu besar, ginseng, dikeringkan dan dibuat serbuk serta diseduh air akan bisa meningkatkan gairah.
- Bau mulut dan badan: Dengan sering makan lalab daun beluntas atau meminum rebusan daun sirih.
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 13.45 0 komentar
Label: Pengetahuan
Jumat, 21 Agustus 2009
Tujuh Welas Pupuh
Kanggo nyusun rumpaka pupuh, kedah ditarekahan supados luyu sareng jiwa pupuh nu tujuh welas nya eta:
- Asmarandana, ngagambarkeun rasa kabirahian, deudeuh asih, nyaah.
- Balakbak, ngagambarkeun heureuy atawa banyol.
- Dangdanggula, ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan, jeung kagumnbiraan.
- Durma, ngagambarkeun rasa ambek, gede hate, atawa sumanget.
- Gambuh, ngagambarkeun kasedih, kasusah, atawa kanyeri.
- Gurisa, ngagambarkeun jelema nu ngalamun atawa malaweung.
- Juru Demung, ngagambarkeun nu bingung, susah ku pilakueun.
- Kinanti, ngagambarkeun nu keur kesel nungguan, deudeupeun, atawa kanyaah.
- Ladrang, ngagambarkeun nu resep banyol bari nyindiran.
- Lambang, ngagambarkeun nu resep banyol tapi banyol nu aya pikiraneunana.
- Magatru, ngagambarkeun nu sedih, handeueul ku kalakuan sorangan, mapatahan.
- Maskumambang, ngagambarkeun kanalangsaan, sedih bari genes hate.
- Mijil, ngagambarkeun kasedih tapi bari gede harepan.
- Pangkur, ngagambarkeun rasa ambek nu kapegung, nyanghareupan tugas nu beurat.
- Pucung, ngagambarkeun rasa ambek ka diri sorangan, atawa keuheul kulantaran teu panuju hate.
- Wirangrong, ngagambarkeun nu kawiwirangan, era ku polah sorangan.
- Sinom, ngagambarkeun kagumbiraan, kadeudeuh.
- PUPUH ASMARANDANA
(Ngagambarkeun rasa deudeuh, asih, nyaah, birahi)PIWURUK SEPUH
Ngariung di tengah bumi,
pun biang sareng pun bapa,
jisim abdi diuk mando,
husu ngupingkeun pituah,
piwejang ti anjeunna,
pituduh laku rahayu,
piwejang sangkan waluya. - PUPUH BALAKBAK
(Ngagambarkeun heureuy atawa banyol)DAYEUH BANDUNG
Dayeuh Bandung kiwari teuing ku rame-araheng,
gedong-gedong pajangkung-jangkung wangunna-alagreng,
tutumpakan-tutumpakan balawiri lalar liwat-garandeng. - PUPUH DANGDANGGULA
(Ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan, kagumbiraan)MILANG KALA
Dinten ieu estu bingah ati,
ku jalaran panceg milang kala,
kenging kurnia ti Alloh,
rehing nambahan taun,
tepung taun umur sim abdi,
henteu weleh neneda,
ka Gusti Nu Agung,
malar umur teh mangpaat,
tebih bahla turta pinarinan rijki,
sumujud ka Pangeran. - PUPUH DURMA
(Ngagambarkeun rasa ambek, gede hate, sumanget)LEMAH CAI
Nagri urang katelah Indonesia,
diriksa tur dijaring,
sumirat komarana,
berkahna Pancasila,
ageman eusining nagri,
yu sauyunan,
ngawangun lemah cai. - PUPUH GAMBUH
(Ngagambarkeun kasedih, kasusah, kanyeri)KADUHUNG
Kaduhung sagede gunung,
kuring sakola teu jucung,
lalawora resep ulin,
hanjakal tara ti heula,
ayeuna kari peurihna. - PUPUH GURISA
(Ngagambarkeun nu ngalamun atawa malaweung)SI KABAYAN
Si Kabayan lalamunan,
pangrasa bisa nyetiran,
motor atawana sedan,
poho keur eundeuk-eundeukan,
na dahan emplad-empladan,
gujubar kana susukan. - PUPUH JURU DEMUNG
(Ngagambarkeun nu bingung ku kalakuan sorangan)ADIGUNG
Lolobana mungguh jalma,
embung hina hayang agung,
hayang hirup mukti,
tapina embung tarekah,
tinangtu mo bakal nanjung. - PUPUH KINANTI
(Ngagambarkeun nu nungguan, deudeupeun atawa kanyaah)KANYAAH INDUNG
Kanyaah indung mo suwung,
lir jaladri tanpa tepi,
lir gunung tanpa tutugan,
asihna teuing ku wening,
putra teh didama-dama,
dianggo pupunden ati. - PUPUH LAMBANG
(Ngagambarkeun anu lohong banyol, tapi pikiraneun)WAWANGSALAN
Dialajar wawangsalan,
saperti tatarucingan,
cik naon atuh maksudna,
teangan naon wangsalna,
gedong ngambang di sagara,
ulah kapalang diajar,
keuyeup gede di lautan,
kapitineung salawasna. - PUPUH LADRANG
(Ngagambarkeun anu banyol tapi bari nyindiran)MOKAHAAN
Aya hiji anak bangkong leutik,
mokahaan,
maksudna ngelehkeun sapi,
nahan napas antukna bitu beuteungna. - PUPUH MAGATRU
(Ngagambarkeun nu sedih, bingung, handeueul atawa mapatahan)KASAR - LEMES
Dupi irung lemesna teh nya pangambung,
pipi mah disebat damis,
upami buuk mah rambut,
ceuli sok disebat cepil,
kasarna angkeut mah gado. - PUPUH MASKUMAMBANG
(Ngagambarkeun kanalangsaan, sedih bari ngenes hate)BUDAK JAIL
Anak manuk dikatepel budak jail,
jangjangna getihan,
rek hiber teu bisa usik,
duh manusa kaniaya. - PUPUH MIJIL
(Ngagambartkeun kasedih tapi gede harepan)NUNGTUT ELMU
Najan cicing nya di tepiswiring,
kade ulah bodo,
kudu tetep nungtut elmu bae,
sabab jalma nu loba pangarti,
hirup tangtu hurip,
mulus tur rahayu. - PUPUH PANGKUR
(Ngagambarkeun nu gede ambek atawa nyanghareupan tugas beurat)KA SAKOLA
Seja miang ka sakola,
rek diajar nambahan elmu pangarti,
pigeusaneun bekel hirup,
sabab mungguhing manusa,
kudu pinter beunghar ku elmu panemu,
komo jaman pangwangunan,
urang kudu singkil bakti. - PUPUH PUCUNG
(Ngagambarkeun nu ambek ka diri sorangan atawa keuheul kulantaran teu panuju hate)TATAKRAMA
Mangka inget tatakrama sopan santun,
tanda jalma iman,
nyarita jeung amis budi,
da basa mah lain barang anu mahal. - PUPUH WIRANGRONG
(Ngagambarkeun anu kawiwirangan, era ku polah sorangan)SIEUN DORAKA
Kuring moal deui-deui,
gaduh panata nu awon,
ngabantah nu jadi indung,
sieun dibendon ku Gusti,
kawas Dalem Boncel tea,
doraka ti ibu-rama. - PUPUH SINOM
(Ngagambarkeun kagumbiraan, kadeudeuh)TATAR SUNDA
Tatar Sunda estu endah,
lemah cai awit jadi,
sarakan asal gumelar,
amanat Ilahi Robbi,
titipan nini aki,
wajib dijaga dijungjung,
basa katut budayana,
padumukna luhung budi,
insya-Allah tatar Sunda karta harja.
Gapuraning Gusti, 1992.
Rumpaka Pupuh Asmarandana, Dangdanggula, Kinanti, Sinom Tina Buku Wulang Krama karya Drs. R.H. Hidayat Suryalaga.
Sumber : http://www.sundanet.com/
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 14.49 0 komentar
Label: Seni dan Budaya
Kamis, 20 Agustus 2009
RONGGENG, DI ATAS DAN DI BELAKANG PANGGUNG
Wacana kajian esoteris, menyelam ke kedalaman makna RONGGENG, dengan harapan bisa mengenal nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam Seni Pertunjukan Rakyat Sunda ini khususnya lagi dalam sosok Penari Ronggeng.
Mengapa harus Folklore > Folklorik Sunda?
Folklore adalah cerita rakyat yang merupakan bagian dari endapan kebudayaan suatu bangsa, diwariskan melalui media lisan, tulisan, perbuatan dan bentuk budaya fisik/norma lainnya.
Dengan demikian Folklorik Sunda — dalam hal ini kesenian Ronggeng — merupakan endapan dari kebudayaan Sunda dalam bentuk fisikal (bisa diindra dan ditonton). Lalu endapan “nilai idea” apa yang dikandung didalamnya? Untuk mencari nilai-nilai idea mari kita telaah bersama melalui beberapa kajian berikut ini:
- Heurmanetika Filosfi sebagai Batu Uji Nilai
Untuk mencoba mencari nilai-nilai idea yang bersifat abstrak memerlukan pisau bedah dan batu uji untuk menakar kekentalan nilai-nilai yang dikandungnya (Esoteris), maka digunakanlah kajian Heurmanetika, yaitu ilmu untuk membantu menemukan kebenaran yang hakiki dari satu masalah.
Kajian Heurmanetika akan berkaitan erat dengan kajian Semiotika (ilmu tentang tanda dan simbol — The Meaning of Meaning, Ogden & Richards 1923). Makna (nilai-nilai) akan diinformasikan melalui tanda/simbol, dan simbol-simbol itu akan diwujudkan dalam karya budaya yang bisa diindera, antara lain dalam bahasa (cerita, sajak, peribahasa), lukisan, arsitektur, lagu, musik, tari dan sebagainya (Djuretna & Wagiyo, 1983:3).
Adapun Dick Hartoko mengatakan bahwa simbol/lambang adalah suatu pola arti, sehingga apa yang dikatakan (pen: dieskpresikan) dengan apa yang dimaksud terjadi hubungan asosiasi (1986:190).
- Ronggeng di atas Panggung (yang kasat mata) & Ronggeng di belakang Panggung (Nilai Esoteris)
Ronggeng ialah penari wanita dalam Seni Pertunjukan Rakyat. seperti penari Ronggeng Gunung, Ronggeng Bajidor, Ronggeng Ketuk Tilu, Ronggeng Belentuk Ngapung, dan sebagainya.
Jumlah Ronggeng dalam satu pagelaran tidak tetap, antara seorang sampai beberapa orang. Hal ini sangat tergantung dari ketenaran kelompok keseniannya.
Menurut konsep tradisional pertunjukan akan dibuka dengan tatalu (overture awal) setelah itu dilanjutkan dengan wawayangan, yaitu seluruh ronggeng yang ada akan tampil ke pentas. Mereka berdiri berjajar dengan diselingi gerakan-gerakan tari yang sederhana sebagai respon terhadap irama karawitan. Tidak menyuguhkan gerakan tari secara utuh. Tujuannnya memperkenalkan diri. Ini pun tidak diperkenalkan secara lisan, hanya untuk dikenal oleh penonton. Maksud lainnya untuk memudahkan penonton pria yang nanti ingin menari dengan Ronggeng yang dipilihnya.
Singkatnya kata RONGGENG hanya ditujukan kepada penari Wanita yang siap menari berpasangan dengan penonton pria yang tertarik olehnya. Di beberapa daerah di Indonesua kata lain yang searti dengan ronggeng yaitu: tandak, tledek, inang, ni/nini.
Tidak didapatkan istilah Ronggeng Pria di daerah Sunda
Dalam naskah cerita lisan Sunda antara lain dalam bentuk cerita Pantun, ada cerita Ronggeng Tujuh Kala Sirna (RTKS), berasal dari daerah Bogor. Konon kabarnya karya cipta Muhtar Kala (almarhum), salah seorang Budayawan Sunda.
Alur cerita Ronggeng Tujuh Kala Sirna, sama dengan cerita-cerita lama lainnya yang tokoh utamanya seorang satria yang bertapa untuk mencapai keinginannya, lalu digoda para bidadari — dalam hal ini diperankan Ronggeng. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, Sang Satria tergoda Ronggeng sehingga batal bertapa, atau Sang Satria mampu mengatasi godaan Ronggeng, sehingga berhasil tapanya. Temanya selalu jelas warna hitam dan putih. Berhasi atau gagal. menang atau kalah. Dalam cerita RTKS sang Satria berhasil tapanya, berarti mampu menahan godaan para Ronggeng.
Menyimak alur sederhana di atas, kita sudah bisa menyimak makna fungsi semiotika dari peran RONGGENG, yaitu sebagai batu penguji, untuk men-tes keuletan sang Satria.
Dalam kajian heurmanetika folklor Sunda, “Sang Satria” tidak selalu identik dengan laki-laki/pria secara genus, tetapi dimaknai dengan Daya Hidup/elan vital, semangat, etos juang.
Sang Ronggeng dimaknai sebagai faktor penguji bagi keuletan sifat Kesatriaan yang ada di diri tiap insan, baik laki-laki maupun perempuan.
Ronggeng yang tujuh adalah simbolisasi dari kelima indra yang tampak ditambah dengan dua indra yang tak tampak. Maka simbol dari ke-7 ronggeng tersebut adalah:
- Menguji daya tarik mata/penglihatan.
Nini Paraji suka berkata (parancah) kepada bayi yang baru lahir: “Ulah sok tenjo-tenjona, ari lain tenjoeunana” (jangan kau lihat kalau bukan untuk kau lihat). - Menguji daya tarik telinga/pendengaran.
Parancahna: “Ulah sok sadenge-dengena, ari lain dengekeuneunana” (jangan kau dengar, kalau bukan yang harus kau dengar). - Menguji daya tarik hidung/penciuman.
Parancahna: “Ulah sok saambeu-ambeuna, ari lain ambeuaneunana” (jangan kau cium/hirup kalau bukan yang pantas kau cium/hirup). - Menguji daya tarik mulut, fungsi mulut: berucap, makan/rasa lidah.
Parancahna: “Ulah saomong-omong, ari lain omongkeuneunana, ulah sahuap-huapna ari lain huapkeuneunana (jangan bicara kalau bukan untuk kau bicara, jangan kau makan kalau bukan untuk kau makan). - Menguji daya tarik tangan/kulit, rasa meraba/perabaan.
Parancahna: “Ulah sok sacabak-cabakna ari lain cabakeunana” (jangan sembarang raba/pegang, kalau bukan yang pantas/hak kau raba/pegang). - Menguji daya naluri (intuisi).
Parancahna: “Ulah ceuk rarasaan tapi kudu ceuk rasa surasa” (jangan menurutkan perasaan tapi turutkanlah rasa yang sejati). - Menguji daya semangat hidup.
Parancahna: “Ulah sok luas-luis leos, tapi kudu cageur, bageur, bener, pinter, pangger, teger, wanter, singer, cangker” (jangan hanya berhias diri lalu pergi tanpa tujuan, tapi harus cageur, bageur, bener, pinter, pangger teger, wanter, singer dan cangker)
- Menguji daya tarik mata/penglihatan.
Itulah makna/tugas dari Ronggeng dalam kajian semiotika filsafat Sunda. Ternyata mulia sekali tugas SANG RONGGENG di BELAKANG PANGGUNG.
Yargon yang dikemukakan untuk Sang Ronggeng adalah:
tanpa sang ronggeng, tak akan ada sang kesatria.
kesatria yang gagah perkasa adalah yang mampu menghadapi dan mengatasi tantangan diri dan jamannya.
karena itu manusia harus mampu “ngigelan jeung ngigelkeun jaman”.
Jadi hakekat RONGGENG adalah TANTANGAN DIRI DAN JAMAN.
* Drs.R.H. Hidayat Suryalaga
Sumber : www.sundanet.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 11.37 0 komentar
Label: Seni dan Budaya
Rabu, 12 Agustus 2009
Medan & Manado Posisi Paling Pas Nonton Hujan Meteor Perseid
Jakarta - Sungguh beruntung masyarakat di belahan bumi sebelah utara karena bisa menyaksikan hujan meteor Perseid lebih jelas dibanding Indonesia. Di Tanah Air, posisi paling pas untuk menyaksikan momen tahunan itu adalah di Medan dan Manado.
"Tentu yang relatif paling jelas adalah daerah Indonesia bagian utara, seperti Medan dan Manado," ujar peneliti utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2009).
Bagaimana di Jakarta? "Di Jawa dan Jakarta bisa, tapi masih rendah dan tergantung bagaimana cuacanya (cerah atau tidak), walaupun terganggu dengan cahaya bulan," jelas Thomas.
Thomas menjelaskan, meski meteor Perseid tidak terlalu jelas terlihat, komunitas di LAPAN akan menyelengarakan malam antariksa di Sumedang guna menyambut fenomena alam itu. Hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle ini akan berlangsung Kamis (13/8) pukul 01.00 WIB hingga subuh.
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 17.41 0 komentar
Label: Pengetahuan
Noordin M Top Buronan Teroris Yang Memiliki 'Wow Factor'
Jakarta - Bagaimana sosok buronan teroris nomor wahid Noordin M Top di mata pengikutnya? Pastinya tidak sembarang orang bisa menemui pria asal Malaysia itu. Tapi bagi yang pernah bertemu, Noordin dianggap seorang memiliki 'wow factor'.
"Yang pernah bertemu dengan dia, Noordin itu dilihat sebagai orang yang charming, santun, karismatik, suaranya adem. Di dalam psikologi disebut 'wow factor'," kata pemerhati terorisme, Mardugi ,saat dihubungi melalui telepon, Rabu (12/8/2009).
Jadi bagi anggotanya, apapun yang disampaikan Noordin akan dipandang sebagai suatu kebenaran. "Jadi apa pun yang datang dari dia itu dianggap benar," imbuhnya.
Kemampuan itu, lanjut psikolog yang kerap dilibatkan dalam menangani para pelaku teror itu, merupakan faktor bawaan. "Itu given," imbuhnya.
Namun tetap, Noordin bagi kelompok ini hanya dianggap manusia biasa, tidak dikultusindividukan. "Tujuan mereka bergabung untuk jihad menegakkan daulah islamiyah," tutupnya.
Sumber : http://www.detiknews.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 17.08 0 komentar
Label: Berita
Minggu, 09 Agustus 2009
Mayat Teroris itu Ibrohim Bukan Noordin Top?
Jakarta - Sejumlah pihak meragukan jenazah yang tewas di Temanggung adalah Noordin M Top. Jika argumen ini benar, lalu siapakah pemuda yang kabarnya tewas mengenaskan tersebut. Mungkinkah ia adalah Ibrohim?
Pihak pertama yang meragukan kematian Noordin adalah pengamat intelijen Dynno Chressbon. Ia yang mengaku sudah melihat foto asli jenazah itu mengatakan, teroris tidak mirip sama sekali dengan Noordin. Kemiripan jenazah dengan foto yang beredar hanya dari kalung yang dipakai saja.
"Lebih mirip preman pasar daripada Noordin M Top," cetus Dynno.
Senada dengan Dynno, kepala Centre for Violence and Terrorism Singapura, Rohan Gunaratna, bahkan berani menyatakan jenazah tersebut bukanlah Noordin M Top. Ia mengaku mengutip dari sumber yang ikut dalam proses investigasi.
"Dia (Noordin) belum tewas, sesungguhnya tes DNA membuktikan bahwa jasad yang ditemukan bukan Noordin Mohammed Top," kata Rohan seperti dilansir Aljazeera.net.
Sikap pesimis juga datang dari Direktur International Crisis Group (ICG) Sidney Jones. Ia menduga kemungkinan besar jenazah itu bukan Noordin.
"Saya kira kemungkinan besar itu bukan dia (Noordin). Bukannya saya yakin itu bukan dia, tetapi kemungkinan besar bukan," kata Sidney Jones saat dihubungi detikcom, Minggu (9/8/2009).
Setelah adanya berbagai keraguan tersebut, muncul kabar bahwa pria yang tewas di Temanggung adalah Ibrohim, florist di flower shop di Ritz-Carlton. Keberadaan Ibrohim pun saat ini masih gelap. Jika foto jenazah yang beredar di internet benar, maka secara fisik bentuk muka Ibrohim lebih mirip.
Ketika dikonfirmasi, Wakadiv Humas Mabes Polri Sulistyo Ishak tidak bisa memastikan hal ini. Pihaknya masih menunggu hasil tes DNA yang dilakukan penyidik dari Densus 88.
"Kita tidak bisa berbicara kemungkinan dan berandai-andai, semuanya masih menunggu hasil tes DNA," ucapnya saat dihubungi lewat telepon.
Sumber : www.detiknews.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 22.39 0 komentar
Label: Berita
Senin, 03 Agustus 2009
Reog Dipatenkan Tingkat Dunia
Ponorogo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), tengah mengurus hak paten tingkat dunia untuk kesenian asli daerah setempat, yakni “Reog Ponorogo”.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Gunardi, Minggu (2/8), mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mengamankan kebudayaan asli Ponorogo setelah ancaman akan hilangannya seni Reog karena diklaim sebagai budaya Malaysia dengan sebutan “Tari Barongan”.
Sebenarnya, lanjut Gunardi, pengurusan hak paten ini telah dilakukan sejak tahun 2004, atau sebelum kesenian Reog ini diklaim sebagai milik Malaysia. “Hasilnya, pemkab berhasil mendaftarkan hak paten kesenian Reog sebagai kesenian asli Ponorogo ke Departemen Hukum dan HAM dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004,” ujarnya.
Menurut Gunardi, hak paten tingkat dunia tersebut tengah memasuki proses penjajakan dengan pihak terkait yang ada di tingkat pusat. Ia berharap proses hak paten internasional tersebut tidak mengalami kendala.
Semua elemen, baik eksekutif, legislatif, maupun kalangan pencinta kesenian Reog di Ponorogo, tambah Gunardi, telah berbulat tekad untuk mengamankan warisan budaya yang nyaris hilang ini akibat kesalahpahaman dengan pemerintah Malaysia.
“Kami yakin, upaya tersebut akan didukung oleh masyarakat Indonesia pada umumnya,” katanya.
Pihaknya juga akan meminta bantuan dari Departemen Pariwisata, Kebudayaan, dan Pendidikan untuk mengurus masalah ini.
Wacana itu, terang Gunardi, sudah dibahas dengan Bupati Ponorogo. “Reog Ponorogo diharapkan menjadi salah satu ikon Indonesia, seperti senjata tradisional Jawa, yakni keris,” katanya.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2007, rakyat Indonesia dikejutkan dengan tampilan tarian serupa Reog yang diberi nama Barongan di situs Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia. Tarian tersebut diklaim sebagai warisan Melayu yang dilestarikan di Batu Pahat, Johor, dan Selangor, Malaysia.
“Berkaitan dengan peristiwa tersebut, perwakilan Pemkab Ponorogo, yakni saya sendiri dan Bupati Muhadi, bertolak ke Jakarta untuk menemui Duta Besar Malaysia di Indonesia, guna memperoleh klarifikasi,” kata Gunardi memaparkan.
Hasilnya, pemerintah Malaysia mengaku hanya mengumpulkan semua budaya atau etnis yang ada di daerahnya untuk memperkaya budaya aslinya dalam rangka menarik minat kunjungan pariwisata. “Meski demikian, kami tidak mau kecolongan lagi. Walapaun sudah ada hak paten dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia, perjuangan untuk mengamankan Reog Ponorogo dan budaya Indonesia lainnya harus terus dilakukan,” tegas Gunardi.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya berupaya untuk sesering mungkin mempertontonkan kesenian Reog Ponorogo ke kalayak umum dalam berbagai kesempatan.
“Seperti dalam rangka hari jadi Kabupaten Ponorogo tahun ini, pemkab setempat akan menggelar Festival Reog Mini tingkat pelajar. Tujuannya, selain untuk melestarikan budaya, juga sebagai upaya untuk mencari kader pemain kesenian Reog,” katanya.Sumber : www.wartakota.co.id
http://www.wartakota.co.id/read/warta/8817
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 09.57 0 komentar
Label: Berita
Sabtu, 25 Juli 2009
Program Sosialisasi SMK Masih Minim
BANDUNG, (PRLM).- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung dinilai minim melakukan sosialisasi tentang sekolah menengah kejuruan (SMK) . Semestinya, mulai dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP), keberadaan SMK harus diperkenalkan secara luas. Padahal, sejak awal Disdik dibebani target mewujudkan Kota Bandung sebagai kota pendidikan kejuruan (vokasional).
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Advokasi Pendidikan Dan Satriana, menanggapi masih banyaknya kursi SMK yang tidak terisi pada pada tahun ajaran sekarang. Sebagaimana diberitakan sebelumnya jumlah kursi kosong tidak kurang dari 6.000 dari total 29.000 kursi yang disediakan.
Menurut Dan, Disdik cenderung hanya mengurusi program-program penambahan jumlah daya tampung, berupa peningkatan jumlah sekolah atau jurusan. Pola kebijakan pengembangan pendidikan kejuruan juga masih parsial.
"Tingkat penjaringan siswa SMK belum optimal karena ketiadaan program yang terpadu. Siswa baru SMK itu berasal dari SMP. Sejauh ini, jenjang di bawah tersebut yang belum digarap maksimal. Masyarakat baru tahu SMK dari televisi saja. Kehadiran nyatanya belum ada," kata Dan Satriana.
Belum maksimalnya sosialisasi SMK di jenjang SMP, menurut Dan, mencerminkan belum adanya pola kebijakan yang terpadu. Kedua jenjang tersebut seolah masih berjalan sendiri-sendiri dengan programnya masing-masing. Dengan hanya mengandalkan program-program penambahan daya tampung, sulit diharapkan hasil maksimal. Belum terujinya kualitas SMK-SMK baru, juga menjadi pertimbangan masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka.
Dan menambahkan, pemberian prioritas pada program-program penambahan daya tampung tanpa diimbangi peningkatan kualitas layanan, berpotensi menjadi bumerang. Masyarakat didorong masuk ke SMK, tetapi penjaminan kualitas tidak ada. "Oleh karena itu, segera buat standar minimal layanan pendidikan. Selama ini kita belum memiliki standar seperti ini sehingga sulit untuk membicarakan soal kualitas pendidikan," ucapnya.
Kadisdik Kota Bandung Oji Mahroji menepis pendapat tersebut. Menurut dia, salah satu sebab masih banyaknya kursi SMK yang kosong adalah belum meratanya sebaran lokasi SMK. Sebagian besar SMK, baik negeri maupun swasta, bertumpuk di wilayah selatan dan timur Kota Bandung. Sebaliknya, daerah utara belum memiliki jumlah SMK yang cukup.
Di wilayah timur, terdapat SMK Negeri 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 13. Sementara di daerah selatan, terdapat SMKN 10 dan 14. Di utara, praktis belum ada SMKN yang ada untuk mengakomodasi minat bersekolah masyarakat di sekitaran daerah tersebut.
Dengan kondisi seperti itu, kata Oji, program penambahan jumlah SMK di daerah utara masih diperlukan, khususnya mendorong berdirinya SMK swasta. Mulai tahun ini, Disdik berencana membangun satu SMKN baru di kawasan utara. "Dengan persebaran yang makin merata, diharapkan minat masyarakat masuk SMK bertambah besar," ucapnya. (A-165/A-147)***
Sumber : Pikiran Rakyat
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 08.47 0 komentar
Label: Berita
Perempuan Tasik Diwajibkan Pakai Jilbab
TASIKMALAYA, (PRLM).-Warga non-Muslim di Kota Tasikmalaya diminta tidak cemas dengan adanya usulan rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Syariat Islam dari Pemkot Tasikmalaya ke DPRD Kota Tasikmalaya. Jika disetujui oleh dewan, perda itu hanya berlaku untuk warga Muslim saja, sehingga non-Muslim tidak terikat.
"Aturan di dalamnya mengatur untuk warga Muslim di Kota Tasikmalaya, sehingga penganut agama lain, tidak perlu mencemaskannya," kata Yono S Karso, Kepala Bagian Hukum Setda Kota Tasikmalaya, Jumat (24/7).
Raperda itu, sudah diajukan Kamis (23/7) oleh Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat ke DPRD Kota Tasikmalaya. Rencananya, masing-masing fraksi di DPRD Kota Tasikmalaya akan membahasnya. "Memang benar usulan Raperda tentang Syariat Islam sudah masuk ke legislatif, dan segara akan dibahas," kata Ketua Dewan Kota Tasikmalaya Nurul Awalin.
Dari usulan yang masuk di raperda itu, mengatur soal perempuan Kota Tasikmalaya yang beragama Islam diwajibkan pakai jilbab. Lalu, semua lulusan SD yang akan melanjutkan ke SMP, harus punya sertifikat diniyah. .
Intinya, kata Nurul mengatur soal larangan minuman keras, dua soal perjudian, soal kemaksiatan atau perselingkuhan, hukum peradilan Islam, tentang pelaksanaan ibadah dan lainnya.
Lebih jauh dikatakan Nurul, belum tentu semua pasal yang ada diraperda tersebut disetujui. Tapi, akan dibahas terlebih dahulu di dewan dan disesuaikan bagian mana saja yang perlu diterapkan. "Nanti akan dibahas di panitia khusus," ujarnya.(A-97/A-50)***
Sumber : Pikiran Rakyat
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=88613
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 04.05 0 komentar
Label: Berita
Kamis, 23 Juli 2009
Kura-kura Raksasa Bakal Jadi "Bapak" di Usia 90 Tahun
QUITO, George, seekor kura-kura raksasa dari Pulau Galapagos yang selama ini hidup kesepian karena belum punya anak mungkin tak lama lagi segera menjadi 'bapak'. Hasil perkawinannya dengan kura-kura betina yang didatangkan para ilmuwan telah menghasilkan beberapa butir telur.
Taman Nasional Galapagos mengatakan lima telur ditemukan pada Senin (20/7) berada dalam kondisi sempurna dan telah ditarus di inkubator. "Kini kita harus menanti selama masa inkubasi 120 hari untuk mengetahui apakah semua telur itu subur," kata penjaga taman tersebut, Selasa (22/7).
Kura-kura Galapagos termasuk di antara spesies yang diamati oleh Charles Darwin untuk merumuskan teori evolusinya pada abad 19. Selama ini George juga dikenal sebagai kura-kura terakhir dari Pulau Pinta, Kepulauan Galapagos yang diketahui masih hidup.Namun, selama beberapa dasawarsa ia nyaris tak memperlihatkan keinginan untuk berkembang biak. Padahal George kini telah berusia 90 tahun. Banyak ilmuwan telah berusaha membawakan pasangan buat George sejak 1993. Saat itu, mereka menghadirkan dua kura-kura betina dari subspesies yang berbeda ke kandangnya.
Kura-kura yang memiliki berat 90 kilogram itu sempat mengejutkan para petugas perlindungan tahun lalu karena berhasil mengawini pasangannya dan menghasilkan telur. Namun, semua telur yang dihasilkan oleh pasangan betinanya ternyata tidak subur dan gagal menetas.
Keberadaan kura-kura raksasa di Galapagos terancam punah karena mencari incaran pelaut dan nelayan untuk diambil dagingnya. Sementara habitatnya telah terdesak oleh kambing yang dibawa dari daratan utama. Saat ini tinggal 20.000 kura-kura raksasa yang diperkirakan masih hidup di Galapagos.
Sumber : KOMPAS.com
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 08.02 0 komentar
Label: Pengetahuan
Rabu, 22 Juli 2009
Inilah Sketsa Pelaku Peledakan Bom di Mega Kuningan
JAKARTA, Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Pol Nanan Soekarna, Rabu (22/7) siang, resmi mengumumkan sketsa wajah dari orang yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jumat lalu.
Mabes Polri secara resmi mengatakan bahwa pelaku tersebut merupakan potongan kepala yang ditemukan secara terpisah di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. "Ternyata, selain potongan kepala, kami menemukan serpihan-serpihan badan di sekitar TKP," ujar Nanan kepada para wartawan di Jakarta.
Nanan juga menambahkan, pelaku yang meledakkan bom di JW Lounge merupakan orang yang menginap di hotel tersebut. Sketsa ini rencananya akan disebar ke seluruh Indonesia. Nanan mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui identitas pelaku melaporkan ke Jakarta Media Crisis Center di Apartemen Bellagio, Kuningan, atau menghubungi ke nomor 021-30066571, 021-30066575, dan faks di 021-30066576.
Ada pun ciri-ciri pelaku peledakan bom di Marriott berusia usia diperkirakan 20-40 tahun, berkulit sawo matang, tinggi badan 165 cm. Sedangkan pelaku di Ritz Carlton usia 17-20 tahun, kulit relatif lebih putih, rambut hitam pendek lurus, tinggi 180 cm, ukuran sepatu 42-43.
Diposting oleh Apep Taofik Hidayat pada 13.16 0 komentar
Label: Berita