Artikel "Kenapa Kiblat bisa melenceng" di suatu majalah dan artikel mengenai arah Kiblat yang tidak sesuai serta artikel "Mari luruskan arah kiblat sore ini" di harian umum "Pikiran Rakyat", pada intinya isi artikel tersebut mengenai tidak sesuainya arah ke Kiblat dan cara-cara yang dilakukan dalam membuat arah ke Kiblat.
Apa yang dimaksud dengan ilmu surveying? Ilmu surveying merupakan dasar dari ilmu teknik geodesi dan geomatika. Secara tradisional surveying didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan pengukuran dan pemetaan posisi relatif di atas atau di bawah permukaan tanah (bumi), termasuk membangun posisi titik - titik untuk memberikan gambaran permukaan tanah (bumi).
Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, kegiatan surveying merupakan kegiatan pengumpulan data yang menggunakan alat ukur (dalam sistem optik, elektro magnetik, laser, satelit). Termasuk juga pengolahan dan penyimpanan data menggunakan alat komputer yang hasilnya dapat dipakai bersama, disajikan dalam bentuk peta baik berupa gambar pada lembaran kertas maupun dalam format digital.
Dalam ilmu surveying, dikenal beberapa arah utara yaitu arah utara magnetik (magnetic north), utara geografik (geographical north) atau utara geodetik (geodetic north) dan utara grid (grid north) atau utara peta.
Bagaimana dengan arah Kiblat? Apakah arah Kiblat mengacu pada utara geodetik atau utara magnetik? Islamic Finder menyatakan bahwa arah Kiblat yang dipakai adalah arah Kiblat yang mengacu pada arah utara geodetik/geografik atau utara sebenarnya (true north). Akan tetapi, pada kenyataannya ada yang melakukan pengecekan, bahkan menentukan arah Kiblat suatu mesjid memakai alat kompas (jarum magnetik) yang disebut "Holy Kaaba Direction Finder".
Alat kompas atau jarum magnetik merupakan arah garis aliran magnetik yang mengindikasikan arah utara dan arah selatan magnetik. Sedangkan arah utara magnetik bervariasi dari kota ke kota lain dan variasinya sesuai dengan waktu. Selain itu, utara magnetik tidak dapat dipakai untuk menetapkan (fix) arah Kiblat mesjid, karena kutub magnetik bumi tidak sama dengan kutub geografi bumi atau kutub utara magnetik bumi tidak berimpit dengan kutub utara sebenarnya.
Akibat dari rotasi bumi yang menciptakan medan magnetik bumi, membuat utara magnetik cenderung menyimpang dan dapat berubah setiap waktu. Menurut Geologic Survey of Canada, hasil ploting posisi utara magnetik di Kanada bagian utara dengan menggunakan data discovery tahun 1831 sampai tahun 2001, posisi utara magnetik bergerak sejauh 1.100 km, artinya bergerak setiap tahunnya rata-rata sekitar 3 mil. Pergerakan terbesar yang terjadi dalam 35 tahun terakhir ini, sekitar 24 mil setiap tahunnya, dan posisi utara magnetik pada tahun 2050 diprediksikan akan mendekati Siberia Rusia, tetapi pada tahun 2005 bergeraknya hanya sekitar 500 mil dari kutub utara sebenarnya.
Arah yang dituju dikurangi dengan nilai deklinasi merupakan arah yang dituju pada kompas. Jika hitungan ini membingungkan karena nilai deklinasi magnetik ada yang bertanda negatif, dapat dipakai alat kompas yang menunjukan arah utara sebenarnya yaitu jenis kompas yang ada deklinasinya disebut compasses with adjustable declination (http://www.thecompasstore.com/comwitaddec.html).
Saat ini, nilai deklinasi magnetik dapat diperoleh dengan mudah, dan telah tersedia software pada situs (http://www.ngdc.noaa.gov-NOAA`s Geophysycal Data Center - Geomagnetic Data). Dengan memasukan data koordinat posisi titik atau tempat yang akan dihitung deklinasi magnetiknya dan tanggal yang diinginkan pada tahun di antara (1900 - 2010), kemudian "klik" compute declination, maka diperoleh nilai deklinasi magnetik dan nilai serta arah perubahan per tahun. Sebagai contoh, posisi titik yang mempunyai koordinat geodetik ( - 6,8932º ; 107,6104 E) atau (6,893 LS; 107,6104 BT), diperoleh nilai estimasi deklinasi magnetik pada tanggal 22 April 2009, sebesar 0º 52" T, dan berubah 0º 0" ke arah Timur per tahun. Selain itu, software tersebut dapat menampilkan peta lokasi dengan arah utara magnetik (Magnetic North = MN).
Software Qibla Locator (http://www.qiblalocator.com/), selain menghitung arah ke Kiblat, dapat pula menghitung deklinasi magnetik posisi titik dan jarak dari posisi titik ke Kabah.
Untuk menghitung arah ke Kiblat dengan acuan arah utara sebenarnya dari suatu posisi titik atau tempat yang akan dibuat arahnya, diperlukan data koordinat posisi titik tempat untuk membuat arah Kiblat dan data koordinat posisi titik Kabah. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, melalui media internet dapat diperoleh nilai koordinat posisi titik Kabah dan koordinat posisi titik dimana akan dibuat arah Kiblatnya dari peta yang ditampilkan pada situs Google Maps (http://maps.google.com/maps). Contohnya, dengan menggunakan peta tersebut, diperoleh koordinat posisi titik Kabah (21º 25` 20",93 North; 39º 49` 34",09 East) atau (21º 25` 20",93 LS; 39º 49` 34",09 BT) dan posisi titik atau tempat yang akan dibuat arah kiblatnya misalkan posisi titik A yang mempunyai koordinatnya (6,8932º LS; 107,6104 BT). Dengan menggunakan Qibla Locator , sangat mudah menghitung arah Kiblat dari posisi titik dimana saja di dunia. Caranya dengan melakukan enter lokasi jalan, kode pos dan kota maka diperoleh arah ke Kiblat di tepi kanan gambar tercantum besarnya arah ke kiblat 295º,16 North dan jaraknya 8038 km dari posisi titik your location (6,8932º LS; 107,6104 BT).
Sekarang bagaimana caranya menentukan posisi titik (your location) dengan tepat di lapangan (permukaan bumi) yang mempunyai koordinat sebesar (6,8932º LS; 107,6104 BT)? dan bagaimana caranya menentukan posisi titik lain dari posisi titik your location, sehingga arah dari your location ke titik lain tersebut adalah arah ke Kiblat? atau bagaimana caranya membuat arah Kiblat sebesar 295º,16 North dari arah utara sebenarnya di posisi titik your location di permukaan bumi?
Metode penentuan posisi titik-titik di lapangan, dapat dilakukan dengan survey GPS (Global Positioning System) dengan metode statik, menggunakan alat receiver GPS dengan bantuan satelit, atau survey penentuan posisi titik-titik dengan metode polygon yang menggunakan alat ukur sudut Theodolit dan alat ukur jarak Electronic Distance Measurement (EDM), atau menggunakan alat Electronic Total Station (ETS) yang dapat mengukur sudut dan jarak.
Berdasarkan ilmu pengetahuan surveying, jika dalam menentukan arah Kiblat dari suatu posisi titik di Bandung, terjadi kesalahan dalam setting sudut sebesar 1º (satu derajat), maka posisi Kabah yang di tuju akan menyimpang sekitar 140 km. Mengapa demikian? Hal ini terjadi, karena jarak dari posisi titik di Bandung ke Kabah sekitar 8.038 km (Qibla Locator). Dengan menggunakan rumus tangent pada suatu segitiga dimana k adalah sisi dihadapan sudut, maka tg ½ º = k/8038, sehingga diperoleh penyimpangan k ? tg ½ º .8038 ? 70 km. Artinya, akibat ada kesalahan sebesar 1º pada saat melakukan setting arah/sudut ke posisi titik Kabah, maka posisi titik Kabah akan menyimpang sekitar 70 km ke arah kiri dan 70 km ke arah kanan, seperti pada Gambar 1.
Penentuan arah Kiblat dari posisi titik-titik mesjid di Indonesia mempunyai jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar 8.000 km. Semakin jauh titik yang di tuju, akan semakin besar kesalahan posisi titik tujuan jika membuat arahnya salah.***
Dr. Ir. S. Hendriatiningsih, MS, Ketua Kelompok Keilmuan (KK) Surveying & Kadaster Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung.
Sumber : http://newspaper.pikiran-rakyat.com